PRAKATA
Just Simple Words to Begin and Fade Away
(Hanya Kata-kata Sederhana untuk Memulai dan kemudian Berlalu)
Pada hakekatnya kita adalah
makhluk spiritual yang menjalani peran sbg manusia ketimbang sbg manusia yang
menjalani tugas spiritual..Kita hanyalah ketiadaan yang diadakan dalam
keberadaan untuk sekedar sederhana mengada tanpa perlu mengada-ada dihadapanNya...betapa
indahnya kehidupan jika kita tiada ragu untuk mampu hadir dalam kesederhanaan
yang murni, tulus apa adanya tanpa perlu membalutnya dengan kemasan
kesempurnaan yang walaupun mungkin tampak indah dan megah namun semu dalam
kesejatiannya..... Belajarlah meng-"esa"-kan diri dalam keseluruhan,
kebersamaan dan kesemestaan....Kebahagiaan kita berbanding lurus dg
kebijaksanaan kita namun berbanding terbalik dengan kemelekatan kita. Tdk semua
yang kita inginkan akan menjadi kenyataan,
tdk semua yang tdk kita inginkan tdk akan menjadi kenyataan. So, perlu
kebijaksanaan untuk menerima kenyataan sebagaimana adanya dan tidak terlalu
mengharuskan keinginan kita menjadi kenyataan..... Dunia mungkin hanya memandang dari produk
pencapaian kita di permukaan, namun
Tuhan sesungguhnya di kedalaman menilai kita dari proses penempuhan kita. So,
jangan terkelabui oleh permainan duniawi karena dihadapanNya tidaklah penting
harta kekayaan, nilai perolehan, kemuliaan diri dsb yang pada dasarnya hanyalah
by product dampak samping dari perjalanan kehidupan ini. Dia lebih mengutamakan
bagaimana cara kita mensikapi, menjalani dan mengatasi amanah kehidupan ini
sebagai atsar amalan diri kita kelak. Bukan kaya miskin harta kekayaan, baik
buruk nilai perolehan, mulia nista duniawi yang menjadi indikator bagiNya dalam
menilai kualitas diri hambaNya tetapi seberapa ikhlas kita mensikapi , seberapa
istiqomah kita berikhtiar menjalani dan seberapa tawakal kita menerima
garisNya...Bagaikan biasan warna -warni pelangi yang berasal dari Sumber Cahaya
Putih Cemerlang yang sama walau dalam dunia segalanya tampak berbeda di
permukaannya, namun dalam Dharma
segalanya menyatu dalam kesejatianNya.
Silence is the language of God.
All else is poor translation. ~ Rumi
Keheningan adalah Bahasa Ilahiah. Segala lainnya hanyalah terjemahan semu adanya.